Kabar Agro. Brokoli (Brassica oleracea) termasuk jenis sayuran kubis- kubisan yang berasal dari Italia. Di pasaran, jenis sayuran ini masih tergolong mahal, sehingga baru dikonsumsi oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia.
Selain itu jumlah produksi pertahunnya masih sedikit dan hanya di beberapa wilayah tertentu. Padahal, permintaan pasar akan sayuran ini terus meningkat, karena bertambahnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran yang banyak bermanfaat bagi tubuh termasuk brokoli ini.
Brokoli banyak mengandung vitamin A dan K yang bermanfaat sebagai antioksidan bagi tubuh. Kandungan beta karotennya juga cukup tinggi. Selain itu juga banyak manfaatnya bagi lambung. Karena kandungan seratnya yang tinggi, bisa mengurangi masalah sembelit. Khasiat utama dari brokoli dapat mencegah kanker. Karena brokoli kaya akan phytochemical indole- carbinol dan sulphoraphane.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa indole carbinol dapat mengurangi resiko kanker, sedangkan sulphoraphane dapat meningkatkan produksi enzim yang mencegah kanker. Kandungan klorofil yang tinggi pada sayuran ini juga akan mempercepat pembentukan hemoglobin dalam darah.
Penyebab utama kematian oleh kanker sebagian besar karena masalah yang banyak berkaitan dengan makanan. Konsumsi yang sering terhadap makanan tertentu terutama buah- buahan dan sayuran berwarna hijau dan kuning termasuk brokoli akan mengurangi resiko terkena kanker.
Brokoli juga kaya akan serat. Serat makanan yang tidak larut besar peranannya dalam mencegah kanker kolon dengan cara mampu menyerap air dalam jumlah besar menyerap senyawa karsinogen, faeces bergerak cepat sehingga mengurangi waktu kontak senyawa karsinogen dengan dinding kolon.
Sedangkan serat yang larut berperan menekan kandungan kolesterol dalam darah dengan cara meningkatkan pengeluaran asam empedu. Asam empedu diperlukan tubuh untuk proses metabolisme lemak dan dibuat dari kolesterol yang terjadi dalam hati.
Sumber : Sinar Tani