Palembang – Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono, MMA melakukan panen padi perdana SRI Organik (System of Rice Intensification) di Desa Embawang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Sabtu (12/3/2011)
Program SRI organik terbukti bisa menghemat bibit dan lebih menghemat air, sehingga dapat menjadi alternatif terbaik budidaya tanaman padi menghadapi kesulitan air yang suatu saat bisa terjadi. “Kita melakukan berbagai upaya agar target surplus 10 juta ton bisa tercapai, salah satunya dengan membuat varietas baru yang lebih unggul,” jelas Mentan.
Mentan berharap ke depan luasan areal pertanaman SRI Organik ini dapat ditingkatkan lagi sehingga akan dapat memberikan konstribusi besar bagi ketersediaan pangan
Dalam kesempatan yang sama, President Director PT Medco E&P Indonesia, Budi Basuki menyebutkan bahwa program SRI Organik ini dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan petani oleh PT Medco E&P Indonesia di seluruh wilayah operasinya, sejak tahun 2008 hingga saat ini. Dijelaskan Budi, program tersebut telah diimplementasikan pada enam kabupaten, yakni Aceh Timur, Indragiri Hulu, Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim, dan satu Kota Tarakan yang tersebar di empat provinsi, yakni NAD, Riau, Sumsel, dan Kaltim.
Sementara itu, Bupati Muara Enim, Muzakir Sai Sohar, mengatakan, daerah Muara Enim pada tahun 2010 memiliki lahan sawah seluas 34.837,9 hektare (ha). Berdasarkan luas areal tersebut, luas panennya pada tahun 2010 mencapai 51.032 ha, dengan produksi 247.180 ton gabah kering giling (GKG) atau rata-rata produksi 4,84 ton per ha.
Produksi tersebut mengalami peningkatan 5,75% bila dibandingkan tahun 2009, yakni sebesar 232.962 ton GKG, kata dia pula. Sasaran luas tanam tahun 2011 seluas 53.535 ha, dengan target produksi 261.318 ton GKG, ujar Muzakir lagi.
Sumber : www.deptan.go.id
Program SRI organik terbukti bisa menghemat bibit dan lebih menghemat air, sehingga dapat menjadi alternatif terbaik budidaya tanaman padi menghadapi kesulitan air yang suatu saat bisa terjadi. “Kita melakukan berbagai upaya agar target surplus 10 juta ton bisa tercapai, salah satunya dengan membuat varietas baru yang lebih unggul,” jelas Mentan.
Mentan berharap ke depan luasan areal pertanaman SRI Organik ini dapat ditingkatkan lagi sehingga akan dapat memberikan konstribusi besar bagi ketersediaan pangan
Dalam kesempatan yang sama, President Director PT Medco E&P Indonesia, Budi Basuki menyebutkan bahwa program SRI Organik ini dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan petani oleh PT Medco E&P Indonesia di seluruh wilayah operasinya, sejak tahun 2008 hingga saat ini. Dijelaskan Budi, program tersebut telah diimplementasikan pada enam kabupaten, yakni Aceh Timur, Indragiri Hulu, Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim, dan satu Kota Tarakan yang tersebar di empat provinsi, yakni NAD, Riau, Sumsel, dan Kaltim.
Sementara itu, Bupati Muara Enim, Muzakir Sai Sohar, mengatakan, daerah Muara Enim pada tahun 2010 memiliki lahan sawah seluas 34.837,9 hektare (ha). Berdasarkan luas areal tersebut, luas panennya pada tahun 2010 mencapai 51.032 ha, dengan produksi 247.180 ton gabah kering giling (GKG) atau rata-rata produksi 4,84 ton per ha.
Produksi tersebut mengalami peningkatan 5,75% bila dibandingkan tahun 2009, yakni sebesar 232.962 ton GKG, kata dia pula. Sasaran luas tanam tahun 2011 seluas 53.535 ha, dengan target produksi 261.318 ton GKG, ujar Muzakir lagi.
Sumber : www.deptan.go.id